SEJARAH
94
0
Kata Cihaur berasal dari dua kata yaitu Ci ( kependekan dari Cai = Air ) dan haur ( nama salah satu jenis bambu ). Istilah Cihaur ini bermula kira-kira pada Tahun 1875 M. Disuatu daerah yang terletak diujung selatan Kecamatan Maja sekarang. Disana terkenal dengan air yang menjadi keramat bagi kepercayaan masyarakat pada zaman itu. Air tersebut berlokasi ditengah-tengah sawah yang timbul dekat rumpun bambu haur kuning yang dianggap sebagtai air berkah/ keramat. Ada juga yang menyebutnya sebagai Ciberag karena orang yang meminum air tersebut suaranya akan menjadi bagus ( berag ). Bahkan menurut cerita tokoh masyarakat dulunya air tersebut pernah dipakai mandi oleh jelmaan Ratu Nyi Rambut Kasih yang terkenal kecantikannya diwilayah Majalengka. Sehingga air tersebut banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah sampai sekarang air tersebut masih mengalir.
Desa Cihaur pada waktu itu terdiri dari 3 Dusun atau Kampung yang berada disekitarnya, yaitu :
- Kampung Garatengah yang terletak disebelah Timur Desa Cihaur pada waktu itu.
- Kampung Sindangmangu yang terletak di sebelah Utara
- Kampung / BLok desa nya sendiri yaitu yang menjadi Dusun Cihaurkidul sekarang.
Pada waktu itu Desa Cihaur di Pimpin oleh seorang Kuwu / Kepala Desa yang bernama MAIL.
Sejalan dengan pertumbuhan dan berkembangnya masyarakat yang terus meningkat wilayah Desa pun mengalami pemekaran terutama kewilayah Utara , sehingga terbentuklah Kampung baru bernama Mekar mulya sehingga Desa Cihaur memiliki 4 Dusun sampai sekarang.
Pada Tahun 1908, berdasarkan musyawarah Desa, maka Pusat Pemerintahan Desa dipindahkan ke Dusun Mekar Mulya yang lokasinya dinilai lebih strategi karena lebih dekat ke Kecamatan Maja dan Jalan raya dan berbagai pertimbangan lainnya. Untuk selanjutnya lokasi Desa yang lama berubah menjadi Dususn Cihaurkidul.